Rabu, 23 Maret 2011

Home » » SUPERMOON

SUPERMOON


Supermoon. Sebuah Fenomena alam yang mungkin paling ditunggu-tunggu saat ini, Supermoon. Supermoon adalah penampakan bulan purnama lebih besar dari biasanya. Fenomena ini hanya terjadi 18 tahun sekali, bulan tampak sekitar 14 persen lebih besar.

Fenomena supermoon ini merupakan fenomena di mana posisi bulan berada di jarak terdekat dengan bumi. Jarak terdekat itu diperkirakan terjadi setelah tengah malam ini, Sabtu (19/3/2011). Bulan akan berada di titik terdekatnya dnegan bumi (perigee).

Namun Fenomena supermoon ini juga akan menyebabkan air pasang yang lebih tinggi dari purnama-purnama yang biasa. Jika didukung dengan angin yang tinggi pula, air pasang akan lebih besar sehingga bisa saja meluap.

Kalau angin cukup besar, air pasang akan semakin tinggi karena akan ada gelombang. Selain itu, Supermoon ini tidak akan berdampak lain. Jadi bersiaplah menyaksikan fenomena alam ini.



 'Supermoon' Malam Ini, Apa yang Membuatnya Begitu Super?
Bulan Purnama
REPUBLIKA.CO.ID, Fenomena bulan purnama dengan jarak terdekat dari bumi, dikenal dengan istilah supermoon, akan terjadi malam ini. Purnama hari ini hampir bertepatan dengan kedatangan bulan di titik perige di lintasan orbit mengitari bumi, menghasilkan Purnama terbesar dan bisa jadi terindah di langit kita sejak Maret 1993 silam.

Pada Sabtu malam, bulan akan tiba di perige pada 19:09 UT (sekitar pukul 3.00 WIB). Jarak dari bulan ke bumi saat itu adalah 356.574,303 kilometer, hanya mendekat 9 kilometer. Jadi supermoon kali ini mungkin kurang begitu super ketimbang purnama pada Desember 2008.

Terlepas dari angka-angka itu, astronom dari United States Naval Observatory, Geoff Chster, mengatakan bulan purnama kali ini masih memenangkan kontes kedekatan dalam fase purnama. Bagaimana penjelasnnya.

Menurut Chester, pada 12 Desember 2008, bulan mencapai purnama pada pukul 16:37 UT, sementara perige (titik terdekat bulan ke bumi dalam lintasan orbit) terjadi pada pukul 21:39. Masih berjarak lima jam dari titik terdekat bumi. Jadi ketika mencapai purnama, jarak bulan ke bumi sepanjang 356.609,709 kilometer.

Kontras dengan purnama kali ini, terjadi pada pukul 18:10 UT, sementara bulan mencapai perige pada 19:09. Perbedaan kurang dari satu jam. Sehingga malam ini, ketika purnama, jarak bulan ke bumi adalah 356.575, 913 kilometer

Namun, sayang Amerika Utara tak mungkin menyaksikan fenomena ini. Perlu diketahui, ketika bulan mencapai purnama, ia tak terlihat di kawasan itu. Pasalnya purnama terjadi saat siang, ketika bulan berada di bawah cakrawala.

Begitu pula di Wilayah Timur. Siapapun yang mendongakkan kepala ke langit malam ini, mungkin akan melihat bulan terlihat penuh, namun ketika keping bulang benar-benar 100 persen teriluminasi telah lewat berjam-jam lalu.

Meski sulit dilihat dan dibedakan oleh sebagian besar mata, purnama yang akan disaksikan mulai mengalami pengurangan iluminasi. Tingkat kecerlangan purnama yang bisa dilihat sekitar 99,8 persen saja.

Terang Supermoon, Laut Jakarta Tetap Tenang

Sejumlah mahasiswa memantau matahari dengan teropong matahari pada acara Punggawa Khatulistiwa di Campus Centre Timur ITB, Bandung. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Jakarta - Cahaya bulan menyiram deras Jakarta dini hari tadi dalam sebuah fenomena langka supermoon. Fenomena bulan purnama dari posisinya yang terdekat dari Bumi (perigee) itu terjadi terakhir kali 18 tahun lalu.

Menyilaukan, kata M. Rayhan, Ketua Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, kemarin. Rayhan dan empat temannya mengamati fenomena itu dari Planetarium Jakarta.

Seperti di beberapa daerah lainnya, hujan dan awan mendung sempat membayangi Jakarta sejak Pukul 20. Tapi langit ibukota terbuka selepas tengah malamnya. Supermoon yang terjadi sekitar Pukul 1.30 itu pun bisa diamati dan dinikmati.

Supermoon membuat bulan lebih gemuk 14 persen ketimbang purnama biasanya. Sinarnya 30 persen lebih terang. Bulan dini hari tadi jadi terlihat jauh lebih mulus. Corak hitam yang biasanya masih tampak di permukaan bulan, jadi terlihat putih semua, kata Rayhan.

Jakarta tergolong beruntung karena di banyak daerah lain pengamatan terganggu hujan ataupun mendung saat supermoon. Di Bandung, Jawa Barat, misalnya, hujan yang turun sejak Sabtu petang membuyarkan rencana pengamatan bersama Komunitas Astronom Amatir Langit Selatan.

Sementara itu, kekhawatiran rob akibat pasang laut yang meninggi gara-gara supermoon tak terjadi di pesisir Jakarta. Apa yang diisukan tidak terjadi karena sejak semalam air laut tidak naik, kata anggota Taruna Siaga Bencana Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Konedi, ketika dihubungi kemarin sore.

Konedi memantau langsung naik-turun permukaan air laut di pesisir Pantai Kalibaru yang kerap dilanda rob pada malam itu. Bulan, kata dia, memang terlihat sangat jelas namun tak banyak mempengaruhi muka laut. Tak ada air (laut) yang masuk kesini.
Share this games :

0 comments:

Posting Komentar